Time Line
Tampilkan postingan dengan label Misteri dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Misteri dunia. Tampilkan semua postingan
Inilah dia kapten-kapten bajak laut yang pernah berjaya pada era keemasannya. pada tahun 1600-1700. Mereka pernah berjaya di 7 samudra, menyebar teror dan merampok kapal2 dagang kolinialis. Selamat menikmati pejalanan anda betemu dengan kapten-kapten yang paling ditakuti di lautan. Bon Voyage!!!

The King of All Pirates - Henry Morgan
Henry Morgan atau morgan "the terrible" adalah salah satu yang paling kejam dari bajak laut, dengan keberaniannya, kebrutalan, dan kecerdasan, membuat dia yang paling ditakuti, dan dihormati sepanjang masa bajak laut.

 


Henry Morgan benar-benar adalah raja dari semua bajak laut. Henry Morga diangkat menjadi perwira Inggris dan bajak laut umum: Henry Morgan menjadi teror dari semua orang Spanyol di Hindia Barat. Total Armada yang pernah dia pimpin adalah 36 kapal dan 2000 ABK. 

Bartholomew Roberts - "Great Pirate Roberts" - black bart
Bartholomew Roberts, yang disebut sebagai "Great Pirate Roberts", menjelajahi laut pada awal abad kedelapan belas. Ia menjelajahi pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan.


Reputasinya telah berkembang sangat besar sehingga kapal-kapal penjaga yang ditempatkan di Hindia Barat enggan untuk terlibat dengan dia, dan bahkan berlayar keluar dari jalan mereka untuk menghindari konfrontasi.
Benderanya
Roberts menyimpan begitu banyak kebencian bagi orang-orang di pulau Martinique dan Barbados, karena ia menciptakan bendera hitam untuk menggambarkan hal itu.


Dan dia adalah seorang bajak laut yang sukses besar pada masa Golden Age of Piracy. Dia juga menangkap kapal lebih banyak daripada beberapa bajak laut yang ada dalam masa ini. Seperti Blackberad atau kapten Kidd. Dan dia juga diperkirakan telah menangkap lebih dari 470 kapal. Pada akhir hayatnya Kapten Roberts terbunuh oleh grapeshot atau seperti jenis meriam yang berada di kapal. Dan ketika dia berada di dek. Dia terlihat dikubrukan di dalam laut oleh para awak kapal dengan menggunakan layar kapal.

Sampai sekarang kematian Roberts, terlihat masih mengejutkan dunia bajak laut, dan juga angkatan laut Inggris. Para pedagang lokal dan juga warga sipil juga berpikir bahwa dia tidak terkalahkan, dan ada beberapa yang juga menganggapnya sebagai seorang pahlawan. Kematian Roberts sendiri dianggap sebagai sejarah dan disebut sebagai masa golden age of piracy. 

William Kidd - "Captain Kidd"
Pada awalnya Kidd adalah seprang pelaut yang direkrut kerajaan inggris untuk menumpas bajak laut. Id dibekali dengan kapal legendarisnya yaitu the Adventure Galley.


Kapal tersebut dilengkapi 34 meriam dan mampu membawa 80 ABK, tapi kemudian Kapten Kidd berubah menjadi bajak laut yang bringas. uedagh Merchant adalah kapal harta karun besar dari 400 ton yang pernah di rampas oleh Kidd.
Ini membuat dirinya menjadi salah satu bajak laut yang memiliki harta karun yang paling banyak. Tetapi akhirnya Ia tertangkap dan dihukum gantung. 

Edward "Blackbeard" Teach
Edward "Blackbeard" Teach tidak diragukan lagi adalah salah satu bajak laut yang paling ditakuti dan paling dibenci sepanjang masa. dengan perawakan yang mengerikan, janggut hitam lebat yang hampir menutupi seluruh mukanya.
Membawa 2 pedang, berbagai belati dan pistol-pistol sebagai senjatanya. Ia telah merampas lebih dari 40 kapal dagang di perairan karibia. Ia juga tidak segan membunuh para tawanannya.

Sontak kelaluannya menjadi teror diseluruh lautan atlantic. Kekalahannya pada pertempuran dengan armada kapal Royal Navy di North Carolina menjadi akhir dari hidupnya. Dan untuk merayakan kemenangan angkatan laut, mereka mengganntungkan kepalanya di tiang kapal. 

Anne Bonny

Anne Bonny adalah salah satu dari dua wanita yang menjadi bajak laut. ketangguhan dan keperkasaannya tidak diragukan lagi karena ia bergabung denga Jolly rogger pirate, salah satu kelompok bajak laut yang sangat disegani. dalam sepak terjangnya di dunia bajak laut ia berduet dengan rekannya sesama wanita yaitu Mary Read.

John Rackham - Calico Jack


Calico Jack terkenal karena kisah dramanya dengan istrinya yaitu bajak laut
Anne Bonny. namanya terkenal lewat kebringasannya dan menamakan kelompok bajak laut The Jolly Roger yang memiliki bendera hitam dan tengkorak putih paling terkenal. Calico Jack juga dianggap sebagai inspirasi dari karakter jack sparow. 

Olivier Levasseur



Olivier Levasseur, dengan nama nickname la buse atau Bouche (The Buzzard), julukan ini dikarenakan kecepatan dan kesenyapanya dalam menghabisi musuh2nya. Puncak kejayaannya adalah ketika ia merampas kapal milik portugis yaitu galeon Nostra Senhora do Cabo yang berisikan penuh dengan barang berharga.

Harta-harta tersebut berisikan Rampasan perang terdiri dari emas dan perak, puluhan kotak-kotak emas, berlian, mutiara, sutra, seni dan benda-benda keagamaan dari Catarina Saint Cathedral di pulau Goa, termasuk Salib terbuat dari emas murni, berlian, rubi dan zamrud.

Tapi sayangnya ia tertangkap dan diduga ia menyembuyikan harta karunnya disuatu tempat. karena terdapat huruf-huruf kriptogram pada kalungnya dan diduga dapat menunjukan lokasi dimana harta karun tersebut disembunyikan. sampai saat ini huruf-huruf kriptogram tersebut belum terpecahkan.

WQ22Z5M8MMEF

Kapten Bajak Laut Yang Paling Ditakuti DI Era Keemasan Bajak Laut

Inilah dia kapten-kapten bajak laut yang pernah berjaya pada era keemasannya. pada tahun 1600-1700. Mereka pernah berjaya di 7 samudra, menyebar teror dan merampok kapal2 dagang kolinialis. Selamat menikmati pejalanan anda betemu dengan kapten-kapten yang paling ditakuti di lautan. Bon Voyage!!!

The King of All Pirates - Henry Morgan
Henry Morgan atau morgan "the terrible" adalah salah satu yang paling kejam dari bajak laut, dengan keberaniannya, kebrutalan, dan kecerdasan, membuat dia yang paling ditakuti, dan dihormati sepanjang masa bajak laut.

 


Henry Morgan benar-benar adalah raja dari semua bajak laut. Henry Morga diangkat menjadi perwira Inggris dan bajak laut umum: Henry Morgan menjadi teror dari semua orang Spanyol di Hindia Barat. Total Armada yang pernah dia pimpin adalah 36 kapal dan 2000 ABK. 

Bartholomew Roberts - "Great Pirate Roberts" - black bart
Bartholomew Roberts, yang disebut sebagai "Great Pirate Roberts", menjelajahi laut pada awal abad kedelapan belas. Ia menjelajahi pantai-pantai Amerika Utara dan Selatan.


Reputasinya telah berkembang sangat besar sehingga kapal-kapal penjaga yang ditempatkan di Hindia Barat enggan untuk terlibat dengan dia, dan bahkan berlayar keluar dari jalan mereka untuk menghindari konfrontasi.
Benderanya
Roberts menyimpan begitu banyak kebencian bagi orang-orang di pulau Martinique dan Barbados, karena ia menciptakan bendera hitam untuk menggambarkan hal itu.


Dan dia adalah seorang bajak laut yang sukses besar pada masa Golden Age of Piracy. Dia juga menangkap kapal lebih banyak daripada beberapa bajak laut yang ada dalam masa ini. Seperti Blackberad atau kapten Kidd. Dan dia juga diperkirakan telah menangkap lebih dari 470 kapal. Pada akhir hayatnya Kapten Roberts terbunuh oleh grapeshot atau seperti jenis meriam yang berada di kapal. Dan ketika dia berada di dek. Dia terlihat dikubrukan di dalam laut oleh para awak kapal dengan menggunakan layar kapal.

Sampai sekarang kematian Roberts, terlihat masih mengejutkan dunia bajak laut, dan juga angkatan laut Inggris. Para pedagang lokal dan juga warga sipil juga berpikir bahwa dia tidak terkalahkan, dan ada beberapa yang juga menganggapnya sebagai seorang pahlawan. Kematian Roberts sendiri dianggap sebagai sejarah dan disebut sebagai masa golden age of piracy. 

William Kidd - "Captain Kidd"
Pada awalnya Kidd adalah seprang pelaut yang direkrut kerajaan inggris untuk menumpas bajak laut. Id dibekali dengan kapal legendarisnya yaitu the Adventure Galley.


Kapal tersebut dilengkapi 34 meriam dan mampu membawa 80 ABK, tapi kemudian Kapten Kidd berubah menjadi bajak laut yang bringas. uedagh Merchant adalah kapal harta karun besar dari 400 ton yang pernah di rampas oleh Kidd.
Ini membuat dirinya menjadi salah satu bajak laut yang memiliki harta karun yang paling banyak. Tetapi akhirnya Ia tertangkap dan dihukum gantung. 

Edward "Blackbeard" Teach
Edward "Blackbeard" Teach tidak diragukan lagi adalah salah satu bajak laut yang paling ditakuti dan paling dibenci sepanjang masa. dengan perawakan yang mengerikan, janggut hitam lebat yang hampir menutupi seluruh mukanya.
Membawa 2 pedang, berbagai belati dan pistol-pistol sebagai senjatanya. Ia telah merampas lebih dari 40 kapal dagang di perairan karibia. Ia juga tidak segan membunuh para tawanannya.

Sontak kelaluannya menjadi teror diseluruh lautan atlantic. Kekalahannya pada pertempuran dengan armada kapal Royal Navy di North Carolina menjadi akhir dari hidupnya. Dan untuk merayakan kemenangan angkatan laut, mereka mengganntungkan kepalanya di tiang kapal. 

Anne Bonny

Anne Bonny adalah salah satu dari dua wanita yang menjadi bajak laut. ketangguhan dan keperkasaannya tidak diragukan lagi karena ia bergabung denga Jolly rogger pirate, salah satu kelompok bajak laut yang sangat disegani. dalam sepak terjangnya di dunia bajak laut ia berduet dengan rekannya sesama wanita yaitu Mary Read.

John Rackham - Calico Jack


Calico Jack terkenal karena kisah dramanya dengan istrinya yaitu bajak laut
Anne Bonny. namanya terkenal lewat kebringasannya dan menamakan kelompok bajak laut The Jolly Roger yang memiliki bendera hitam dan tengkorak putih paling terkenal. Calico Jack juga dianggap sebagai inspirasi dari karakter jack sparow. 

Olivier Levasseur



Olivier Levasseur, dengan nama nickname la buse atau Bouche (The Buzzard), julukan ini dikarenakan kecepatan dan kesenyapanya dalam menghabisi musuh2nya. Puncak kejayaannya adalah ketika ia merampas kapal milik portugis yaitu galeon Nostra Senhora do Cabo yang berisikan penuh dengan barang berharga.

Harta-harta tersebut berisikan Rampasan perang terdiri dari emas dan perak, puluhan kotak-kotak emas, berlian, mutiara, sutra, seni dan benda-benda keagamaan dari Catarina Saint Cathedral di pulau Goa, termasuk Salib terbuat dari emas murni, berlian, rubi dan zamrud.

Tapi sayangnya ia tertangkap dan diduga ia menyembuyikan harta karunnya disuatu tempat. karena terdapat huruf-huruf kriptogram pada kalungnya dan diduga dapat menunjukan lokasi dimana harta karun tersebut disembunyikan. sampai saat ini huruf-huruf kriptogram tersebut belum terpecahkan.

WQ22Z5M8MMEF

Posted at 22.07 |  by Anehymous
Tidak ada yang tahu dimana letak benua Atlantis yang sebenarnya. Benua misterius yang disinggung oleh Plato ini memang tenggelam karena gempa dan saat ini dipercaya berada di dasar laut. Namun, pada tahun 1882, sebuah kapal dagang bernama SS Jesmond menemukan sebuah pulau yang sepertinya baru saja muncul dari dasar laut. Pulau itu dipercaya merupakan sisa-sisa peradaban Atlantis karena artefak-artefak yang ditemukan di atasnya.

Menurut legenda, pada tanggal 1 Maret 1882, kapal dagang Inggris seberat 1495 ton bernama SS Jesmond yang mengangkut buah-buah kering sedang dalam pelayaran rutinnya melintasi Samudera Atlantik. Kapal ini berangkat dari Messina, Sisilia, dengan tujuan New Orleans. Seharusnya pelayaran ini hanya menjadi pelayaran rutin bagi para awak, termasuk sang kapten kapal, David Amory Robson.  Pada saat itu, mereka baru saja melewati selat Gibraltar dan berada sekitar 200 mil sebelah barat Madeira dan di sebelah selatan Azores, kurang lebih pada jarak yang sama.
Kemana pun mereka melemparkan pandangan, hanya samudera yang terlihat. Namun, tidak berapa lama kemudian, mereka melihat sesuatu yang lain di permukaan air. Tidak seperti biasanya, hari itu lumpur tebal terlihat menutupi permukaan air. Bukan itu saja, kapten Robson juga melihat ikan-ikan mati yang diperkirakan berjumlah setengah juta ton tersebar di area seluas 7.500 mil persegi.
Robson mengira sesuatu sedang terjadi di dalam perairan, tetapi ia tidak bisa memastikannya.
Ia memerintahkan sang juru mudi untuk terus menjalankan kapal, melewati jutaan ikan-ikan mati dan lumpur yang tebal. Keesokan paginya, sesuatu yang aneh terlihat. SS Jesmond, yang saat itu masih berlayar sesuai dengan arah yang telah ditentukan, menemukan sebuah pulau misterius terbentang di hadapannya. Kapten Robson menyadari kalau pulau ini mungkin baru saja muncul dari dalam laut. Ia sudah biasa melewati jalur ini dan tidak pernah melihatnya sebelumnya. Lagipula, petanya menunjukkan kalau wilayah ini tidak memiliki daratan sama sekali.
Pulau itu berukuran besar, sekitar 30 mil dari utara ke selatan. Di atas pulau tersebut, terlihat adanya sebuah gunung yang mengeluarkan asap.
Pada saat itu, Kapten Robson menerima berita dari stasiun pemantau di Azores dan Canary yang melaporkan adanya letusan kecil gunung api bawah laut. Sekarang Robson yakin kalau aktivitas gunung itu telah menyebabkan kematian jutaan ikan dan munculnya lumpur misterius di atas permukaan laut. Karena itu ia berpikir kalau kemunculan pulau misterius di hadapannya mungkin juga dikarenakan aktivitas gunung berapi itu.
Rasa ingin tahu Robson mulai bangkit. Lalu ia memimpin sebuah tim kecil untuk menyelidiki pulau itu. Ketika ia menginjakkan kaki di pulau itu, ia menemukan kalau tempat itu didominasi oleh basalt hitam dan sedimen tanah yang terbentuk dengan baik. Di atasnya juga terlihat banyak ikan mati, sama seperti di perairan yang mereka jumpai sebelumnya. Permukaan pulau itu kosong, tidak terdapat tanaman ataupun pantai yang berpasir. Selain itu, banyak terdapat celah-celah alami yang mengeluarkan uap secara konstan.
Tidak berapa lama kemudian, tanpa sengaja seorang awak kapal menemukan sebuah benda yang setelah diperhatikan dengan teliti ternyata sebuah mata anak panah. Sekarang mereka menjadi lebih antusias. Lalu mereka mulai menggali secara acak dengan semangat hingga kembali menemukan sejumlah mata anak panah bersama dengan pisau-pisau kecil. Robson segera kembali ke kapal dan mengambil peralatan yang lebih lengkap. Kali ini ia juga membawa 15 orang sukarelawan.Menjelang malam, mereka telah menemukan artefak-artefak lain yang sangat di luar dugaan. Mereka menemukan sebuah patung wanita yang dipenuhi oleh lumut. Patung itu diukir pada satu sisi batu
dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding manusia pada umumnya. Lebih jauh ke tengah pulau, mereka menemukan dua buah dinding batu. Di dekatnya, mereka menemukan sebuah pedang yang terbuat dari logam berwarna kuning yang tidak diketahui jenisnya. Mereka juga menemukan mata tombak, mata kapak, cincin-cincin logam dan keramik-keramik berbentuk burung dan hewan-hewan lain. Lalu, mereka juga menemukan dua buah toples tanah liat besar yang didalamnya berisi sisa-sisa tulang dengan tengkorak manusia. Yang cukup luar biasa adalah penemuan sebuah sarkofagus dengan mumi di dalamnya. Robson menyadari kalau mereka telah menemukan sisa-sisa peradaban masa lampau. Dan ini cukup luar biasa karena pulau itu sepertinya baru muncul dari dalam laut. Ia ingin terus melanjutkan pancarian, namun cuaca mulai tidak mendukung sehingga ia memutuskan untuk kembali ke kapal dengan membawa semua artefak yang ditemukannya. Namun, ia berniat untuk kembali lagi. Jadi ia menandai posisi pulau tersebut di catatannya, yaitu 31° 25′ N, 28° 40′ W.

Ia memerintahkan untuk mengangkat jangkar dan melanjutkan perjalanan. SS Jesmond tiba di New Orleans pada tanggal 31 Maret.
Setelah tiba di New Orleans, penemuan pulau dan artefak-artefak misterius tersebut mulai terdengar oleh media. Lalu, sebuah koran lokal memberitakannya hingga kemudian menyebar ke seluruh negara. Wartawan dari harian New Orleans Times Picayune yang mewawancari Robson menulis kalau ia telah diperlihatkan artefak-artefak yang ditemukan dan tidak merasa kalau benda-benda itu palsu. Wartawan itu juga mengatakan kalau kapten Robson berniat menyumbangkan semua artefak tersebut kepada museum Inggris.
Namun, kemudian semuanya menjadi misteri.
Pada tanggal 19 Mei, Robson diketahui kembali ke Inggris tanpa membawa penemuannya.
Sejak itu pula, keberadaan artefak-artefak tersebut tidak diketahui lagi. Pada tahun 1940, kantor perusahaan pengapalan yang menaungi SS Jesmond, yaitu Watts, Watts and Company di Inggris, mengalami pengeboman oleh pasukan Jerman sehingga catatan perjalanan kapal SS Jesmond ikut hancur bersamanya. Jadi, para peneliti yang kemudian mencoba untuk menyelidiki klaim Robson tidak bisa menemukan apa-apa lagi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya catatan donasi dari Robson kepada museum Inggris.
Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah kisah penemuan itu hanya rekayasa Robson? Lawrence Hill yang pernah meneliti mengenai misteri ini cukup percaya dengan kisah Robson. Ia punya teori mengapa artefak tersebut tidak pernah terlihat lagi. Menurutnya, nama logam kuning pada pedang yang ditemukan oleh Robson adalah Tumbaga, yaitu logam campuran yang terdiri dari 80% emas dan 20% tembaga. Logam jenis ini disebut Plato sebagai Orichalcum yang menurutnya banyak terdapat di Atlantis. Hill juga menyebutkan kalau Robson telah melebur pedang tersebut untuk mengambil emasnya. Ada kemungkinan kalau Robson telah mengurungkan niatnya untuk menyumbangkan penemuannya tersebut. Karena itu artefak-artefak tersebut tidak dapat ditemukan kembali. Selain itu, pulau misterius yang dilihat oleh Kapten Robson sepertinya juga dilihat oleh Kapten James Newdick, kapten kapal The Westbourne. Saat itu, Kapten Newdick sedang berlayar dari Marseilles menuju New York. Namun, ia mencatat posisi pulau tersebut pada 5º 30′ N, 24º W, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Ini mengindikasikan kalau pulau itu mengapung atau memang ada dua pulau berbeda yang baru muncul dari dalam laut. Lalu, peneguhan yang lain datang dari para awak kapal lain yang kurang lebih pada waktu yang sama berlayar melewati wilayah itu. Mereka juga melihat ikan-ikan mati di atas lautan. Kesaksian mereka mengenai ikan-ikan mati itu juga diberitakan di harian-harian lokal. Jadi, ada beberapa aspek dari kesaksian Robson yang bisa dikonfirmasi. Mengenai munculnya sebuah pulau dari dalam laut, itu pun bukan sesuatu yang aneh. Peristiwa geologi semacam ini sesungguhnya telah terobservasi beberapa kali. Misalnya, belum lama ini, sebuah pulau tiba-tiba muncul dari dalam laut di lepas pantai Pakistan. Para nelayan setempat melaporkan peristiwa ini pada tanggal 26 November 2010. Di bawah ini adalah foto-foto satelit dari earthobservatory.nasa.gov yang menunjukkan sebelum dan sesudah kemunculan pulau tersebut.

Di bawah ini adalah screenshot dari permukaan pulau yang diambil oleh para nelayan Pakistan yang sempat mampir ke pulau tersebut.


Menurut NASA, pulau semacam ini memang biasa muncul dan kemudian segera menghilang karena tertelan ombak. Jadi, kesaksian Kapten Robson mengenai perjumpaannya dengan pulau yang muncul dari dalam laut juga bukan sesuatu yang mustahil. Namun, apakah benar dia telah menemukan sisa-sisa peradaban manusia di dalamnya? Soal ini memang tidak bisa dikonfirmasi oleh bukti lain selain kesaksian Robson dan wartawan yang mewawancarainya. Klaim mengenai Atlantis sendiri datang dari Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias.


 Jika Atlantis benar-benar ada dan bukan hanya karangan Plato, maka lokasi yang paling mungkin memang tempat dimana SS Jesmond melihat pulau misterius tersebut. Menurut Plato, Atlantis terletak di seberang Pilar-Pilar Herkules yang merupakan sebutan kuno untuk Selat Gibraltar. Jika pulau yang dilihat Robson memang bagian dari peradaban Atlantis, mungkinkah suatu hari ia kembali muncul dan menjawab seluruh keraguan kita?



Petualangan Kapal SS Jesmond dan penemuan Atlantis yang muncul dari dalam laut

Tidak ada yang tahu dimana letak benua Atlantis yang sebenarnya. Benua misterius yang disinggung oleh Plato ini memang tenggelam karena gempa dan saat ini dipercaya berada di dasar laut. Namun, pada tahun 1882, sebuah kapal dagang bernama SS Jesmond menemukan sebuah pulau yang sepertinya baru saja muncul dari dasar laut. Pulau itu dipercaya merupakan sisa-sisa peradaban Atlantis karena artefak-artefak yang ditemukan di atasnya.

Menurut legenda, pada tanggal 1 Maret 1882, kapal dagang Inggris seberat 1495 ton bernama SS Jesmond yang mengangkut buah-buah kering sedang dalam pelayaran rutinnya melintasi Samudera Atlantik. Kapal ini berangkat dari Messina, Sisilia, dengan tujuan New Orleans. Seharusnya pelayaran ini hanya menjadi pelayaran rutin bagi para awak, termasuk sang kapten kapal, David Amory Robson.  Pada saat itu, mereka baru saja melewati selat Gibraltar dan berada sekitar 200 mil sebelah barat Madeira dan di sebelah selatan Azores, kurang lebih pada jarak yang sama.
Kemana pun mereka melemparkan pandangan, hanya samudera yang terlihat. Namun, tidak berapa lama kemudian, mereka melihat sesuatu yang lain di permukaan air. Tidak seperti biasanya, hari itu lumpur tebal terlihat menutupi permukaan air. Bukan itu saja, kapten Robson juga melihat ikan-ikan mati yang diperkirakan berjumlah setengah juta ton tersebar di area seluas 7.500 mil persegi.
Robson mengira sesuatu sedang terjadi di dalam perairan, tetapi ia tidak bisa memastikannya.
Ia memerintahkan sang juru mudi untuk terus menjalankan kapal, melewati jutaan ikan-ikan mati dan lumpur yang tebal. Keesokan paginya, sesuatu yang aneh terlihat. SS Jesmond, yang saat itu masih berlayar sesuai dengan arah yang telah ditentukan, menemukan sebuah pulau misterius terbentang di hadapannya. Kapten Robson menyadari kalau pulau ini mungkin baru saja muncul dari dalam laut. Ia sudah biasa melewati jalur ini dan tidak pernah melihatnya sebelumnya. Lagipula, petanya menunjukkan kalau wilayah ini tidak memiliki daratan sama sekali.
Pulau itu berukuran besar, sekitar 30 mil dari utara ke selatan. Di atas pulau tersebut, terlihat adanya sebuah gunung yang mengeluarkan asap.
Pada saat itu, Kapten Robson menerima berita dari stasiun pemantau di Azores dan Canary yang melaporkan adanya letusan kecil gunung api bawah laut. Sekarang Robson yakin kalau aktivitas gunung itu telah menyebabkan kematian jutaan ikan dan munculnya lumpur misterius di atas permukaan laut. Karena itu ia berpikir kalau kemunculan pulau misterius di hadapannya mungkin juga dikarenakan aktivitas gunung berapi itu.
Rasa ingin tahu Robson mulai bangkit. Lalu ia memimpin sebuah tim kecil untuk menyelidiki pulau itu. Ketika ia menginjakkan kaki di pulau itu, ia menemukan kalau tempat itu didominasi oleh basalt hitam dan sedimen tanah yang terbentuk dengan baik. Di atasnya juga terlihat banyak ikan mati, sama seperti di perairan yang mereka jumpai sebelumnya. Permukaan pulau itu kosong, tidak terdapat tanaman ataupun pantai yang berpasir. Selain itu, banyak terdapat celah-celah alami yang mengeluarkan uap secara konstan.
Tidak berapa lama kemudian, tanpa sengaja seorang awak kapal menemukan sebuah benda yang setelah diperhatikan dengan teliti ternyata sebuah mata anak panah. Sekarang mereka menjadi lebih antusias. Lalu mereka mulai menggali secara acak dengan semangat hingga kembali menemukan sejumlah mata anak panah bersama dengan pisau-pisau kecil. Robson segera kembali ke kapal dan mengambil peralatan yang lebih lengkap. Kali ini ia juga membawa 15 orang sukarelawan.Menjelang malam, mereka telah menemukan artefak-artefak lain yang sangat di luar dugaan. Mereka menemukan sebuah patung wanita yang dipenuhi oleh lumut. Patung itu diukir pada satu sisi batu
dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding manusia pada umumnya. Lebih jauh ke tengah pulau, mereka menemukan dua buah dinding batu. Di dekatnya, mereka menemukan sebuah pedang yang terbuat dari logam berwarna kuning yang tidak diketahui jenisnya. Mereka juga menemukan mata tombak, mata kapak, cincin-cincin logam dan keramik-keramik berbentuk burung dan hewan-hewan lain. Lalu, mereka juga menemukan dua buah toples tanah liat besar yang didalamnya berisi sisa-sisa tulang dengan tengkorak manusia. Yang cukup luar biasa adalah penemuan sebuah sarkofagus dengan mumi di dalamnya. Robson menyadari kalau mereka telah menemukan sisa-sisa peradaban masa lampau. Dan ini cukup luar biasa karena pulau itu sepertinya baru muncul dari dalam laut. Ia ingin terus melanjutkan pancarian, namun cuaca mulai tidak mendukung sehingga ia memutuskan untuk kembali ke kapal dengan membawa semua artefak yang ditemukannya. Namun, ia berniat untuk kembali lagi. Jadi ia menandai posisi pulau tersebut di catatannya, yaitu 31° 25′ N, 28° 40′ W.

Ia memerintahkan untuk mengangkat jangkar dan melanjutkan perjalanan. SS Jesmond tiba di New Orleans pada tanggal 31 Maret.
Setelah tiba di New Orleans, penemuan pulau dan artefak-artefak misterius tersebut mulai terdengar oleh media. Lalu, sebuah koran lokal memberitakannya hingga kemudian menyebar ke seluruh negara. Wartawan dari harian New Orleans Times Picayune yang mewawancari Robson menulis kalau ia telah diperlihatkan artefak-artefak yang ditemukan dan tidak merasa kalau benda-benda itu palsu. Wartawan itu juga mengatakan kalau kapten Robson berniat menyumbangkan semua artefak tersebut kepada museum Inggris.
Namun, kemudian semuanya menjadi misteri.
Pada tanggal 19 Mei, Robson diketahui kembali ke Inggris tanpa membawa penemuannya.
Sejak itu pula, keberadaan artefak-artefak tersebut tidak diketahui lagi. Pada tahun 1940, kantor perusahaan pengapalan yang menaungi SS Jesmond, yaitu Watts, Watts and Company di Inggris, mengalami pengeboman oleh pasukan Jerman sehingga catatan perjalanan kapal SS Jesmond ikut hancur bersamanya. Jadi, para peneliti yang kemudian mencoba untuk menyelidiki klaim Robson tidak bisa menemukan apa-apa lagi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya catatan donasi dari Robson kepada museum Inggris.
Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah kisah penemuan itu hanya rekayasa Robson? Lawrence Hill yang pernah meneliti mengenai misteri ini cukup percaya dengan kisah Robson. Ia punya teori mengapa artefak tersebut tidak pernah terlihat lagi. Menurutnya, nama logam kuning pada pedang yang ditemukan oleh Robson adalah Tumbaga, yaitu logam campuran yang terdiri dari 80% emas dan 20% tembaga. Logam jenis ini disebut Plato sebagai Orichalcum yang menurutnya banyak terdapat di Atlantis. Hill juga menyebutkan kalau Robson telah melebur pedang tersebut untuk mengambil emasnya. Ada kemungkinan kalau Robson telah mengurungkan niatnya untuk menyumbangkan penemuannya tersebut. Karena itu artefak-artefak tersebut tidak dapat ditemukan kembali. Selain itu, pulau misterius yang dilihat oleh Kapten Robson sepertinya juga dilihat oleh Kapten James Newdick, kapten kapal The Westbourne. Saat itu, Kapten Newdick sedang berlayar dari Marseilles menuju New York. Namun, ia mencatat posisi pulau tersebut pada 5º 30′ N, 24º W, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Ini mengindikasikan kalau pulau itu mengapung atau memang ada dua pulau berbeda yang baru muncul dari dalam laut. Lalu, peneguhan yang lain datang dari para awak kapal lain yang kurang lebih pada waktu yang sama berlayar melewati wilayah itu. Mereka juga melihat ikan-ikan mati di atas lautan. Kesaksian mereka mengenai ikan-ikan mati itu juga diberitakan di harian-harian lokal. Jadi, ada beberapa aspek dari kesaksian Robson yang bisa dikonfirmasi. Mengenai munculnya sebuah pulau dari dalam laut, itu pun bukan sesuatu yang aneh. Peristiwa geologi semacam ini sesungguhnya telah terobservasi beberapa kali. Misalnya, belum lama ini, sebuah pulau tiba-tiba muncul dari dalam laut di lepas pantai Pakistan. Para nelayan setempat melaporkan peristiwa ini pada tanggal 26 November 2010. Di bawah ini adalah foto-foto satelit dari earthobservatory.nasa.gov yang menunjukkan sebelum dan sesudah kemunculan pulau tersebut.

Di bawah ini adalah screenshot dari permukaan pulau yang diambil oleh para nelayan Pakistan yang sempat mampir ke pulau tersebut.


Menurut NASA, pulau semacam ini memang biasa muncul dan kemudian segera menghilang karena tertelan ombak. Jadi, kesaksian Kapten Robson mengenai perjumpaannya dengan pulau yang muncul dari dalam laut juga bukan sesuatu yang mustahil. Namun, apakah benar dia telah menemukan sisa-sisa peradaban manusia di dalamnya? Soal ini memang tidak bisa dikonfirmasi oleh bukti lain selain kesaksian Robson dan wartawan yang mewawancarainya. Klaim mengenai Atlantis sendiri datang dari Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias.


 Jika Atlantis benar-benar ada dan bukan hanya karangan Plato, maka lokasi yang paling mungkin memang tempat dimana SS Jesmond melihat pulau misterius tersebut. Menurut Plato, Atlantis terletak di seberang Pilar-Pilar Herkules yang merupakan sebutan kuno untuk Selat Gibraltar. Jika pulau yang dilihat Robson memang bagian dari peradaban Atlantis, mungkinkah suatu hari ia kembali muncul dan menjawab seluruh keraguan kita?



Posted at 01.03 |  by Anehymous
Powered By Blogger
© 2013 Planet Anehnymous. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top